SMA PINTAR

BUDAYA RANTAU KUANTAN


Di rantau kuantan ini sudah lama terkenal dengan tradisi Pacu Jalur ( Jalur Rice ) , Pacu jalur adalah jenis olahraga dayung yang di laksanakan di sungai kuantan dimana ukuran sampan (jalur) ini bisa mencapai 20-30 meter  dan di isi oleh 47 -65 orang pendayung. Pacu jalur ini sudah menjadi tradisi masyarakat Kabupaten kuantan Singingi semenjak ratusan tahun yang lalu, dan jalur itu sendiri terbuat dari pohon yang berukuran sangat besar dan di turunkan ke desa dengan upacara-upacara adat.
Di dalam pacu jalur ada beberapa komponem yang harus dilengkapi selain pemcu jalur supaya bisa mengikuti lomba di sungai kuantan diantaranya Tukang Onjai ( orang yang berdiri dan menari di belakang jalur yang berfungsi sebagai penunjuk jalan bagi pengemudi dan untuk manambah nilai seni dari pacu jalur), Timbo Ruang ( orang yang berdiri di tengah-tengah jalur yang berfungsi untuk menyemangati pemacu sekaligus memberi petunjuk bagi pemacu apakah jalur sudah sah dilepas atau sudah sampai ke pancang finish), Tuakang Aguak ( Orang yang berdiri dan menari di haluan jalur yang berfungsi untuk memberi kode kepada pemacu dan penonton apakah jalur dalam keadaan menang atau kalah) dan selanjutnya adalah Pawang Jalur ( dukun jalur yang berfungsi untuk mencari langkah kapan dirunkannya jalur dan untuk mencegah dan mengobati penyakit yang datang pada pemacu, dukun ini tidak wajib ada tapi perlu ada).
Pacu jalur tidak hanya tradisi yang bernilaikan budaya tetapi banyak sekali terdapat nilai-nilai yang sangat bagus di antaranya sebagai berikut :
1.       Nilai Seni
Adapu nilai seni yang terdapat di dalam pacu jalur adalah berupa seni rupa yaitu berupa corak atau cat dari jalur itu yang sangat indah untuk dilihat, seni tari yaitu dengan adanya penari (tukang onjai dan tukang aguak) di dalam jalur tersebut dan juga berupa seni musik didalam acara Melayur Jalur  dengan musik khas daerah Kuansing.

2.       Nilai Ekonomi
Pacu Jalur banyak sekali digemari oleh masyarakat, tidak hanya dari dalam daerah tetapi juga dari luar daerah, bahkan dari manca negara. Mereka berdatangan ke kuansing. Dan ini menjadi peluang bagi masyarakat untuk berjualan sehingga bisa menambah ekonomi keluarga dan juga ekonomi daerah dengan adanya pajak daerah.

3.       Nilai Kekompakan
Di dalam pacu jalur ada istilah dayung serempak, dimana kekompakan dari pendayung dan di desa tersebut juga menentukan jalur itu menang atau kalahnya.

Demikianlah beberapa nilai yang terdaapt didalam pacu jalur (Jalur rice) semoga nilai-nilai tersebut terus berkembang dan tidak hilang dari tradisi pacu jalur. Demikianlah artikel singkat yang dapat kami tulis semoga bermamfaat bagi pembaca. Terima kasih

Comments :

0 komentar to “BUDAYA RANTAU KUANTAN”

Posting Komentar